Kekecewaan itu adalah hal yang wajar yang
bisa muncul kapanpun, jika kita belum cukup sabar dan ikhlas untuk meredamnya
maka kita harus mengelola kekecewaan itu dengan baik. Jangan sampai kekecewaan
ini menimbulkan kebencian yang berlebihan, emosi, atau dendam. Kekecewaan
adalah bentuk perasaan yang bersifat sementara, jadi akan hilang dengan
sendirinya. Maka penting bagi kita untuk tidak terlalu memikirkan kekecewaan
itu, carilah aktifitas yang dapat mengalihkan pikiran kita kearah yang lebih
positif, dan jangan lupa untuk berdoa dan mengingat Tuhan, karena dari situ
kita akan menjadi lebih ikhlas, dan lebih tenang dalam menyikapi kekecewaan
tersebut.
Kekecewaan tidak serta merta hanya
menyangkut rasa kecewa terhadap orang lain saja, namun juga terhadap diri
sendiri. Hal ini terjadi karena kurangnya rasa syukur terhadap Tuhan, dan
kecenderungan untuk lebih melihat kelemahan diri sendiri. kita harus lebih
fokus pada kelebihan yang kita miliki dan manfaat apa yang bisa kita berikan
kepada sesama. Tuhan maha adil, yang tidak menciptakan kelemahan tanpa
kelebihan, yang tidak menciptakan musibah tanpa hikmah, yang tidak menciptakan
masalah tanpa jalan keluar, yang tidak menciptakan kesalahan tanpa
pembelajaran. Maka dari itu bersyukurlah, buang jauh-jauh pikiran negatif
dengan terus berfikir positif, dan berupaya untuk membahagiakan dan bermanfaat
bagi sesama dengan kelebihan yang kita miliki.
Jika kita mau berfikir lebih luas,
sesungguhnya tidak hanya kita saja yang kecewa, namun orang lain pun bisa juga
kecewa terhadap kita. Inilah pentingnya introspeksi, lihat diri kita lebih
dalam dan pelajari perbuatan atau perkataan apa saja dari kita yang bisa
membuat kecewa orang lain, lalu berjanjilah untuk memperbaikinya. Fokus pada
perbaikan diri agar tidak mengecewakan orang lain itu lebih baik dari pada
harus memendam kekecewaan yang mengganggu ketenangan batin kita dan menghambat
kebahagiaan.
Rizal B Kurniawan
Semarang, 8 Februari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar