Keinginan
dan kebutuhan adalah hal yang berbeda, karena apa yang menjadi keinginan belum
tentu merupakan sebuah kebutuhan, sementara apa yang di butuhkan belum tentu
sesuatu yang di inginkan. Kita sering kali menomor duakan kebutuhan di bawah
keinginan, dan selalu terdorong untuk mewujudkan apa yang diinginkan, tapi
jarang sekali memikirkan bagaimana mendapatkan sesuatu yang dibutuhkan.
Sebagai
contoh : lebih memilih untuk membeli baju model terbaru, walaupun tidak makan
satu hari. Ini merupakan salah satu contoh sederhana dimana keinginan menjadi
penguasa hati diatas sebuah kebutuhan. Baju
yang diinginkan lebih di pilih dari pada makanan yang jelas di butuhkan oleh
tubuh. Ketika kita menolak sesuatu yang dibutuhkan dan lebih memilih yang di
inginkan maka akan tercipta kerugian. Dari contoh diatas kerugian yang didapat adalah
merasa lapar sepanjang hari, kemudian badan menjadi lemas, dan tidak menutup
kemungkinan untuk jatuh sakit.
Keinginan
hadir karena dorongan hawa nafsu, sementara kebutuhan adalah hal yang wajar dan
sudah semestinya untuk di cukupi. Kita akan mendapat banyak kerugian ketika
terlalu menuruti hawa nafsu dengan cara yang salah. Apa yang menjadi kebutuhan,
pasti akan lebih bermanfaat dalam jangka waktu yang lama, sementara apa yang
menjadi keinginan hanya bermanfaat sementara dan bisa menjadi sia-sia.
Bijak dalam
menentukan mana keinginan dan mana kebutuhan dengan meredam hawa nafsu dan
lebih mengedepankan akal pikiran dan hati dalam memilah mana yang harus di
dahulukan untuk di wujudkan. Sabar jangan tergesa-gesa, ketenangan adalah kunci
dalam berfikir secara jernih. Dengan pikiran yang jernih, kita akan mampu meredam
hawa nafsu dan jangan biarkan hawa nafsu berperan penuh dalam perilaku.
Mari
sabar & ikhlas dalam berserah diri kepada Tuhan, karena sesungguhnya Tuhan
yang lebih mengetahui mana yang kita butuhkan, bukan memberi apa yang kita
inginkan.
1 Januari
2013
19.54
Rizal B
Kurniawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar