Pertanyaan ini tentunya cukup meraba hati kita yang masih percaya terhadap kasih sayang Tuhan yang takkan pernah habis. Kita memang percaya terhadap adanya Tuhan dan segala kuasanya, namun kita sangat sering melupakan-Nya. Bahkan kita mungkin hanya mengingat Tuhan sebagai pemberi bencana atau pemberi masalah, karena kita hanya ingat Tuhan ketika sedang tertimpa musibah atau masalah. Kita bahkan mungkin tidak pernah mengingat Tuhan sebagai sang maha pemberi jalan keluar dari setiap masalah yang terselesaikan.
Disaat sedih, disaat duka, disaat susah kita hampir pasti akan selalu ingat kepada Tuhan dan berharap akan kasih sayang-Nya untuk memberikan pertolongan kepada kita. Namun di saat pertolongan itu datang kita pasti sering lupa dari mana sesungguhnya pertolongan itu berasal, bahkan kita juga sering lupa bersyukur & berterimakasih atas pertolongan Tuhan yang selalu hadir untuk kita.
Kebahagiaan, kesenangan, keasyikan, kenikmatan, semua ini adalah karunia & anugrah dari Tuhan untuk kita, tapi kita pasti sering melupakan Tuhan disaat kita sedang senang, disaat kita sedang bahagia, disaat kita sedang asyik, atau disaat kita sedang merasakan kenikmatan, padahal semua ini adalah pemberian-Nya untuk kita.
Jika kita selalu mengingat Tuhan dalam segala kondisi apapun, hati kita akan lebih tenang, sabar & ikhlas saat tertimpa masalah/musibah dan hati kita akan selalu dipenuhi rasa syukur saat sedang berbahagia.
Kesabaran & keikhlasan akan selalu meliputi jiwa-jiwa yang selalu ingat akan Tuhannya.
Semoga kita menjadi pribadi yang selalu mengingat Tuhan dalam hati kita & dalam kondisi apapun.
Semarang, 7 September 2011
17.40 WIB
Rizal B Kurniawan
Semoga bermanfaat, & mohon koreksinya.. :)
harusnya setiap saatsetiap tarikan napas
BalasHapus@asaz : Betul sekali, kita harus ingat Tuhan dalam setiap tarikan nafas... :)
BalasHapus