Selasa, 21 Juni 2011

Memahami Keikhlasan

Keikhlasan itu sesungguhnya terletak di dalam hati, biarlah hati saja yang tahu, tanpa perlu kita mengungkapkannya melalui kata-kata, yang berpotensi mengurangi nilai keikhlasan kita, walau terkadang terasa pedas dan menyakitkan ketika orang menilai keikhlasan kita, disitulah kesabaran kita diuji..

dari kalimat diatas kita dapat menyimpulkan bahwa keihklasan yang sesungguhnya berdasar pada hati bukan untuk ditunjukan. Keikhlasan itu tidak pernah berharap untuk dilihat, dihargai, diapresiasi, dihormati, dipuji, atau apapun yang berupa pamrih atau imbalan atas keihklasan yang dilakukan.

Keihlasan tidak akan pernah merasa sakit, marah, emosi, benci, dengki dan dendam jika keikhlasannya sama sekali tak dihargai, tak dipandang sedikitpun, bahkan dihina atau dicaci. Ikhlas adalah kerelaan untuk memberi & sama sekali tak mengharap untuk menerima (imbalan / pamrih).

Kita bisa melihat sebuah pohon mangga, mereka tetap berbuah walaupun kadang buahnya membusuk atau jatuh karena tak dimakan, bahkan jika buahnya busuk kadang kita menginjaknya & membuangnya disembarang tempat, namun pohon mangga tetap berbuah & terus berbuah tanpa memikirkan akan diapakan buah yang dihasilkannya, itulah memberi yang tidak mengharap untuk menerima.

Seorang istri yang ikhlas melayani suami, setiap suami pulang dari mencari nafkah dibuatkan secangkir kopi, dimasakan air panas untuk mandi, dihidangkan makanan di tempat makan, memijit sang suami yang lelah, semua dilakukan dengan ikhlas walau kadang sang suami marah karena kopi kurang manis, atau masakan tidak enak, namun sang istri tetap ikhlas melayani suami setiap harinya, & tidak pernah sedikitpun mengeluh & tidak pernah mengharapkan apa yang dilakukannya dihargai, atau diapresiasi oleh sang suami.

Seorang suami yang ikhlas mencari nafkah banting tulang, untuk memberi makan istri & anak-anaknya, membiayai kebutuhan rumah tangganya, akan tetap ikhlas walau tiap pulang kerja sang istri hanya diam, tidak membuatkan apapun untuk sang suami, kadang marah karena penghasilan yang sedikit, namun sang suami tetap ikhlas mencari nafkah sekuat tenaga untuk membahagiakan keluarganya.

Alangkah indahnya jika suami & istri sama-sama ikhlas dalam menjalankan tugasnya masing-masing sebagai suami ataupun istri.

inilah keikhlasan... Jika ikhlas ada dalam hati kita, hidup kita akan indah, nikmat, & bahagia.

Semoga Keikhlasan selalu ada dihati kita.

Semarang, 22 Juni 2011
11.16 WIB
By.


Rizal B Kurniawan

Semoga bermanfaat,,
Mohon koreksinya jika ada yang salah,, terimakasih... :)

7 komentar:

  1. What a great articel... Nice...

    BalasHapus
  2. Subhanallah ... bener banget ... semoga Allah memudahkan kita menjadi manusia yang ikhlas ...

    BalasHapus
  3. @Inspirasi Islami : Amien,, Terimakasih Comentnya.... Semoga bermanfaat & menjadikan kita lebih sabar & ikhlas.. :)

    BalasHapus
  4. Artikel yg sangat bagus...!!

    BalasHapus
  5. artikel yg bermanfaat.. tapi ilmu ikhlas memang sungguh susah dan harus bertahap gan bagi umat manusia :D

    BalasHapus
  6. Membuka pikiran kita untuk lebih ikhlas menjalani hidup ini

    BalasHapus
  7. @sabar : Terimakasih, yang jelas kita harus tetap semangat belajar ikhlas & sabar,,, :)
    @para anonim : Terimakasih atas komennya semoga bermanfaat ya??? :)

    BalasHapus